Rabu, 05 Oktober 2016

Suka duka seorang pedagang keliling

Mungkin di era moderen ini sebagian orang banyak yang menyepelekan perjuangan seorang pedagang, seorang pedagang dikatakan tangguh karena mereka harus melewati dengan segala penuh resiko dari hujan, panas, gelap, jalan berbatu dan berbelok seperti layaknya rintangan yg tiada hentinya apa lagi pedagang yg setiap harinya melalui jalan raya dan tak ayal mempertaruhkan nyawanya demi untuk mencari sesuap nasi dan memperjuangkan hidupnya sendiri bahkan anak dan istrinya agar mendapatkan penghasilan yg layak untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya, dengan harapan mereka akan  membawa rezeki yg lebih banyak, dan semua itu dirasakan dengan penuh suka duka bahkan tak juga dengan sebuah pengorbanan yg mengharu biru.

Lihat saja ketika Hujan datang mereka harus bersabar untuk menunggu hujan yg tiada bisa mereka prediksi sampai kapan, begitupun dengan panas terik matahari yg bisa membuat tubuh mereka terdehidrasi atau membuat kulit mereka melepuh, mereka akan tersenyum bahagia jika dagangannya laku keras karena bagi mereka perjuangan mereka tidak akan sia - sia, perjuangan yg di mulai dari membeli bahan untuk dibuat, lalu membuat bahan tersebut agar bisa menarik para calon pelanggan jika  itu yg dibuat makanan atau minuman, mereka harus pintar pintarnya membuat masakan atau minumannya agar lebih enak, sebab kalau semua itu tidak diprioritaskan maka hasilnya tidak akan selaku yg dia harapkan, setelah itu tahap penentuan dimana juga mereka harus ahli menentukan tempat dimana mereka harus pintar berjualan, bukan dari semu segi yg sudah kita jelaskan tadi namun yg terpenting adalah ketika kita harus menghadapi konsumen, pedagang akan cenderung senang jika yg dihadapi adalah seorang anak kecil karena bagi mereka, melayani mereka ibarat melayani anak sendiri, namun jangan ditanya lagi bagi mereka yg terkadang menemui orang yang mempunyai karakter keras kepala, pemarah, pendendam bahkan ada calon pelanggan yg suka ngomel dan mau memalukan seorang pedagang tersebut. Jika tidak kuat untuk menerima keadaan dari calon pelanggan tersebut mungkin pada akhirnya bukan saja mulut yg bisa beradu namun sampai tangan dan kaki bisa mulai berbicara. 

Dan hal yang paling terindah ketika diantara mereka menemui para calon pelanggan dengan kreteria penyabar, penyanyang bahkan pemurah, contohnya saja ketika para pedagang memberi kembalian pada mereka, mereka tidak sungkan untuk memberikan kembalian kepada sang pedagang, itulah yg kadang membuat mereka bersyukur dan semangat karena masih banyak yg bisa menghargai perjuangan jerih payah seorang pedang, mungkin bukan harapan untuk diberi namun rasa peduli dan pengertian dari seorang pelanggan dimana seorang pedagang mempunyai jiwa ksatria untuk semua kebutuhan pembeli, ingatlah ketika hujan kita mungkin akan malas kalau keluar untuk membeli apa yang kita mau, tapi tiba tiba disat hujan itu ada pedagang yg berteduh dan kebetulan barang yg dibutuhkan anda ada pada pedagang tersebut, hal itu sudah dikatakan pedagang itu sudah memberikan jasa yg secara tidak langsung meringankan beban anda, atau ketika panas terik yg begitu melanda tapi anda malas keluar, tiba tiba ada pedagang es yg begitu anda sukai, secara langsung anda pasti akan tertolong dengan adanya pedagang es keliling tersebut, jadi kami para pedagang hanya mengahrapkan semua rasa simpati anda terhadap eprjuangan lelah dan tiada henti dalam setia cerita yg ada demi untuk sebuah perjuangan hidup anak dan istri dirumah, kami bukan pengemis ata gembel yg seenkanya kalian hina caci maki, bukankah pedagang adalah pekeraaj mulai dimana itu disunahkan oleh semua umat muslim didunia, karena itu yg dilakukan oleh kanjeng baginda kita Nabi Muhammad S.W.A. Jadi bagi anda yg masih meremehkan dengan  perjuangan seorang pedagang, agar lebih bijaksana lagi untuk membaca bimbingan cerita Nabi dengan perjuangan dakwah beliau sambil berdagang. Sekiaaaaaan ...


Karangan singkat penuh makna by CiptoNarayankhan Rumah PantomimPemalang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar