
Suatu keinginan yg mendalam dari hatinya ketika dia berfikir untuk mengundurkan diri dari pengabdian yg sudah lama dia perjuangkan yah 7 tahun bukan waktu yg besar karena didalam pekerjaan dia penuh dengan air mata dan perjuangan yg amat dalam, dia harus rela berbagi waktu untuk mengumpulkan pundi pundi rupiah untuk selalu bertahan demi hidupnya serta anak dan istrinya, entah itu sebagai operator warnet, pengetikan, penjaagan fotocopy hingga waiters di suatu cafe yg ia harus bekerja ketika masa pekerjaan di SD nya selesai mungkin bisa dibilang dia harus mencari tambahan diluar jam KBM sekitar 2 siang...
Di dalam kesendirian dilaut itu dia mencoba berjalan sembari memikirkan kesalahan demi kesalahan yg telah dilewatkan dari dalam hidupnya, yg mungkin bisa mengubah hidupnya jauh lebih baik lagi jika keluar di SD, iya cerita itu tepat bulan puasa 2016 ada Kantor PT AICE dalam bidang penjualan es krim , Kantor yg baru buka di desanya tersebut sedang membutuhkan karyawan sebagai Sales atau marketing tepat dan disitulah waktu yg tepat untuk dia mengembangkan bakat serta pengelamannya yg dulu sebagai sales yg juga telah dipunyainya sejak dia di SMK karena kebetulan dia adalah anak Kejuruan Penjualan, di SMKlah dia banyak meraih penghargaan dan Penjualan Paling baik di Sekolahan.
Namun apa adanya konflik Batin dan emosi terjadi ketika sang istri bersih keras untuk meninggalkan Pemalang dan memilih untuk merantau di Jakarta disaat dia sudah membuat lamaran kerja dan hendak mengirimkan lamaran itu ke PT AICE, istrinya tidak mendukung secara bantuan untuk meminjam HP sebagai penghubung pekerjaan tersebut, hal itulah yg membuat dia lemah dan selalu merenung.
seketika dia urung untuk untuk mencoba melamar ke PT Aice tersebut padahal dimana itu adalah salah satu kesempatan bagus yg sangat ditunggu dalam hidupnya. Apa lagi dengan adanya masalah masalah yg telah dia hadapi bukan hanya bersama sang istri namun dengan pekerjaannya di SD, yang meminta dia tidak boleh bekerja di luar setelah jam 2. Kebetulan dia mendapatkan tawaran menjadi sales laundry dan antar jemput di Desanya yg waktu pekerjaanya bisa diatur jadwal dengan SD. Setelah 2 minggu lamanya dia bekerja di Laundry tersebut dia tidak lagi terbesit untuk memikirkan masalah hidupnya lagi yg menderma, salah satunya dia buktikan dengan adanya banyak pelanggan baru yg dia tarik untuk pelanggan laundry, sekolahan, instansi dan Perumahan dia datangi dengan semangat, mungkin lebih dari 20 orang konsumen sudah dia dapatkan dari hasil semangat itu.
Namun selang 1 bulan dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena dia merasa pekerjaan yg dia jalani ini tidak sesuai dalam perjanjian kerja dari awalnya, jam kerja yg tidak efektif dan melebihi jam normal kerja pada umunya yaitu melebihi 8 jam itu pun kadang sampai larut malam sekali dan jarang diberi uang lemburan, ditambah lagi dari pihak SD mendesak aku harus fokus pada pekerjaan sebagai penjaga SD. Disitulah hati cipto bagaikan butiran debu yg tak tertahan lagi, harus bagaimna lagi dia mencari pekerjaan sampingan yg cukup untuk menghidupi kebutuhannya, sesampai akhirnya dia meminta petunjuk kepada sang kuasa untuk dirinya dan ketika hatinya sudah dilapangkan atau dimantapkan untuk keluar dari SD, segerelah mungkin dia membuat lamaran pekerjaan lagi diantaranya dia mencoba untuk melamar pekerjaan lagi ke PT Aice, namun apa daya ketika hati dia sudah tidak ragu untuk meninggalkan SD dan ingin bekerja di PT Aice untuk bisa mengangkat semangatnya kembali, kesempatan itu sudah tertutup karena Pt Aice sudah tidak menerima karyawan lagi, disitulah hati Cipto sangat sedih kecewa karena kesalahan fatal yg dibuatnya sehingga dia harus melewatkan kesempatan emasnya untuk bisa bangkit dari masa keterpurukan dari perjalan panjang hidupnya.
Mungkin allah mempunyai jalan lain untuk dirinya, agar dia selalu bersyukur dan mengingat sang kuasa dengan kesabaran dan keikhlasan apa yg sudah digariskan oleh sang pencipta. Dari dalam benak hatinya terdalam dia hanya bisa berharap agar istrinya tahu, kalau dia benar benar menyanyangi dan mencintai istri dan anaknya, walau sekarang mereka jauh disana Cipto selalu berdoa dan berharap kelak allah akan mengubah hidupnya lebih baik lagi dan mengangkat derajat dari hasil buah kesabarannya. amiiin !!!
"Terimaksih Aice ini cerita sesungguhnya aku bersamamu"
Cerita ini by CiptoNarayankhan Rumah PantomimPemalang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar